Hormon tumbuhan disebut juga fitohormon, yaitu zat yang dapat menggiatkan sel yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hormon tumbuhan yang sudah dikenal adalah sebagai berikut.

1. Auksin (IAA)
Auksin pertama kali diketemukan oleh fritz went (1926) pada ujung koleoptil sejenis gandum (avena sativa). Hasil penelitian pada ujung tumbuhan lain yaitu jagung (zea mays) ternyata juga mengandung zat yang fungsinya mirip auksin, dan disebut auksin b. Struktur auksin adalah asam indolasetat(indolasetic acid) atau dikenal dengan IAA.
Fungsi auksin dalam tubuh tumbuhan terutama membantu proses pemanjangan koleoptil. Auksin juga bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan buah pada banyak tumbuhan.
2. Sitokinin
Sitokinin merupakan hormon tumbuhan yang dihasilkan dalam jaringan yang sedang tumbuh secara aktif seperti akar, embrio dan buah. Hormon ini pertama kali ditemukan oleh Folke Skoog dan Carlos O.Miller di universitas of wisconsin yang mengacu pembelahan sel tanaman tembakau dalam kultur dengan cara menambahkan sampel DNA yang sudah membusuk. 

Disebut sitokinin karena hormon ini merangsang sitokinesis(pembelahan sel). Sitokinin alami pada tumbuhan yang sudah di isolasi ialah zeatin, karena hormon ini pertama kali diisolasi dari tumbuhan jagung. Sitokinin dan auksin mengendalikan proses diferensiasi, yaitu pembentukan tunas dan akar.

3. Giberelin
Giberelin pertama kali ditemukan oleh saintis jepang E. Korosawa (1926).  yang behasil mengisolasi zat yang berasal dari jamur Giberella fujikaroi yang menyerang padi. Zat tersebut menyebabkan terjadinya pemanjangan ruas ruas batang padi secara berlebihan sehingga mudah rebah. Pada tahun tahun berikutnya, ternyata senyawa giberelin ditemukan pada tumbuhan dalam kadar yang sedikit dan terutama berfungsi dalam proses pemanjangan batang.

Giberelin juga terlibat dalam proses pembungaan, perkecambahan biji, dormansi, dan pembentukan buah tanpa penyerbukan. Akibatnya buah menjadi besar dan tak berbiji.
4. Asam abisat (ABA)
Hormon abisat pada tumbuhan dihasilkan di ujung tunas batang yang berfungsi memperlambat pertumbuhan dan perkembangan daun kemudian mengarahkan bakal daun tersebut berkembang menjadi sisik yang melindungi tunas selama musim dingin selain itu hormon ini juga menghambat pembelahan sel kambium sehingga menghambat pertumbuhan sekunder batang. Hormon ini juga berfungsi dalam proses dormansi biji yang menghambat biji berkecambah.
5. Etilen
Etilen merupakan senyawa berbentuk gas yang dapat mempengaruhi tumbuhan. Etilen dihasilkan oleh tumbuhan untuk proses senesens(penuaan) tumbuhan. Senesens merupakan proses penuaan yang tidak dapat balik(irreversibel), yang akhirnya menuju pada kematian. Peran etilen dalam proses senesens terutama pematangan buah dan pengguguran daun (absisi).

6. Asam traumalin
Asam traumalin pertama kali ditemukan oleh Haberland. Asam traumalin(hormon luka) dihasilkan tanaman untuk memperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi pada tubuhnya agar tertutup kembali. Kemampuan untuk  mengganti bagian bagian yang rusak disebut restitusi(regenerasi).
7. Kalin
Kalin merupakan hormon yang merangsang pembentukan organ tanaman. Berdasarkan organ yang dibentuknya hormon kalin dapat dibedakan menjadi.
a. Rhizokalin merangsang pembentukan akar
b. Kaulokalin merangsang pembentukan akar
c. Filokalin merangsang pembentukan daun
d. Antokalin merangsang pembentukan bunga
8. Oligasakarin dan brasinosteroid
Oligasakarin merupakan gula berantai pendek yang dihasilkan oleh dinding sel dan berperan dalam pertahanan tubuh tumbuhan terhadap patogen, membantu mengatur pertumbuhan, diferensiasi seluler, dan perkembangan bunga. Hormon brasinosteroid merupakan hormon yang strukturalnya steroid dan pertama kali diisolasi dari famili Brassicaceae.

Hormon ini berperan dalam proses pertumbuhan normal. hail percobaan menunjukkan pada tumbuhan kerdil yang diperlakukan dengan hormon ini menjadi normal.