assalamu alaikum wr wb.
Tahukah Anda tentang teori Relativitas, dan bagaimana islam memandang tentang teori relativitas maupun hukum newton, apakah kedua hukum tersebut sudah sesuai dengan hukum Allah SWT....??

berikut ini penjelasannya
Teori relativitas, ada dua yaitu:
  • .      Teori Relativitas Khusus, dan
  • .      Teori Relativitas Umum.


Teori relativitas khusus menyatakan bahwa setiap pengamatan yang bergerak seragam (tanpa percepatan), akan menyatakan hasil pengukuran yang berbeda, misalnya tentang: panjang, waktu, dan energi. Asumsinya adalah prinsip relativitas dan kecepatan cahaya konstan.


Salah satu bukti kebenaran teori ini yang dikenal masyarakat adalah teori kesetaraan massa dan energi, E=mc2.  Bila ada m (massa) yang dihilangkan, akan muncul energi sebesar E.

Teori inilah yang menjadi dasar penggunaan energi nuklir, baik untuk maksud damai maupun untuk maksud merusak.

Teori relativitas umum memperluas teori khusus dengan meninjau pengamatan yang bergerak dipercepat secara relatif terhadap lainnya, sebagai akibat gravitasi.
Teori ini memperkenalkan kelengkungan ruang-waktu.

Sumber gravitasi besar menyebabkan kelengkungan ruang-waktu yang dalam.
Karena kesetaraan massa dan energi (antara lain cahaya), gravitasi bukan hanya mempengaruhi massa, tetapi juga cahaya.

Cahaya akan dibelokkan mengikuti geometri ruang-waktu di sekitar sumber gravitasi tersebut.

Misalnya, cahaya galaksi yang jauh yang melintasi galaksi lain sebagai sumber gravitasi kuat, akan dibelokkan, sehingga tampak bukan pada posisi sesungguhnya.

Fenomena ini dikenal sebagai lensa gravitasi, sehingga satu galaksi yang berada jauh di belakang galaksi lain, tampak seperti beberapa galaksi sejenis di sekitar suatu titik sumber gravitasi.

Teori sains di atas, menurut saintis, netral, bebas nilai. Teori tersebut bebas dibuktikan oleh siapa pun. Teori tersebut makin kuat posisinya, karena semakin banyak bukti yang mendukungnya.

Hukum alam ini adalah hukum yang telah ada dan disiapkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, bukan buatan manusia.  Manusia hanya mampu memformulasikan hukum tersebut  yang telah ada sebelumnya.

Jadi, Einstein dan para saintis lainnya hanya memformulasikan.  Hukum Tuhan itu sesungguhnya telah ada bersama dengan alam yang diciptakan-Nya. Siapa pun yang memformulasikannya dengan benar akan menghasilkan teori yang sejalan.

Bukti bahwa sains bebas nilai, dapat juga ditunjukkan dari lahirnya teori penyatuan gaya lemah dan gaya elektro-magnetik yang dirumuskan secara independen oleh Abdus Salam dan Steven Weinberg. Dua orang yang berbeda sistem nilainya dapat menghasilkan teori yang sama.

Mungkin ada motivasi keyakinan pada diri Abdus Salam, bahwa Alam yang diciptakan oleh Tuhan yang esa hukum-hukumnya mempunyai keterkaitan yang dapat dipersatukan dalam satu teori besar (Grand Unified Theories -- GUTs).

Tetapi motivasi dan argumentasi keyakinan seperti itu tidak akan muncul secara formal dalam publikasi saintifik, karena belum tentu dapat diterima semua orang.

Hukum gravitasi Newton telah mengungkapkan hukum Allah SWT. yang mengatur gerakan-gerakan planet mengitari matahari. Orang kemudian melihat suatu keanehan dengan orbit planet Merkurius yang orbitnya selalu bergeser.
Bila kita menganggap hukum Newton sebagai formulasi hukum Tuhan yang sempurna, kita boleh menyatakan bahwa Merkurius "membangkang" dari hukum Tuhan .

Ternyata kesan "pembangkangan" planet Merkurius disebabkan oleh terbatasnya formulasi teori Newton.

Karena alam semestinya taat pada hukum Tuhan sesuai janji ketika diciptakan, mestinya ada formulasi yang lebih sempurna - yang bisa menjelaskan bahwa planet Merkurius ”tidak membangkang" hukum Tuhan.


Teori relativitas mestinya menjelaskan bahwa karena posisi Merkurius dekat dengan matahari, ada tambahan gaya dorong yang menyebabkan orbitnya berubah.