pengertian, perbedaan, ciri-ciri serta terwujudnya akhlak
Pada dasaranya, agama
mempunyai 3 hal pokok yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya.
Seperti halnya dalam pohon terdapat akar, batang dan buah yang ketiganya
menyatu dan tidak bisa di pisahkan. Hal tersebut dalam islam adalah :
1. Akidah,
yaitu dasar dari agama yang di ibaratkan dalam pohon sebagai akarnya.
2. Syari’at,
yaitu aturan yang harus dilaksanakan oleh seseorang dalam beragama dan di
ibaratkan dalam pohon seperti batang,
3. Akhlaq,
yaitu hasil yang diperoleh dari akidah(dasar yang kuat) dan syari’at(aturan
yang dilaksanakan) di ibaratkan sebagai buah.
Rasulullah SAW diutus
untuk menyempurnakan akhlaq manusia dengan memperbaiki umat. Cara Rasulullah
SAW dalam melaksanakan tugasnya adalah:
1. Memperbaiki
akidah, karena merupakan dasar seseorang dalam beragama.
2. Mengajarkan
syari’at, karena kepatuhan terhadap syari’at sangat tergantung dengan kuatnya
akidah.
3. Hasil
dari semua itu adalah akhlaq.
Jadi, akhlaq berasalh
dari kata “akhlaq” dan jamaknya adalah “khuluqun” yang berarti budi pekerti
atau perangai. Akhlaq (terminologis) yaitu ilmu yang menentukan antara baik dan
buruk, terpuji dan tercela tentang perkataan dan perbuatan manusia baik lahir
atau batin. Ilmu akhlaq memberikan pengertian tentang baik dan buruk serta ilmu
yang mengajarkan pergaulan manusia dan ilmu yang mengarahkan tujuan dari
seluruh usaha dan perbuatannya.
Imam Ghozali memberikan
definisi tentang akhlaq, yaitu sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Misalnya seperti jika kita tersandung, kita berkata “innalillah” secara spontan
tanpa pemikiran. Da akhlaq terbentuk melalui proses yang sangat panjang atau
yang sering disebut dengan “usaha”.
Ciri-ciri akhlaq mulia
ada 5, yaitu :
1. Perbuatan
akhlaq sudah tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga menjadi
kepribadiannya.
2. Dilakukan
dengan mudah tanpa pemikiran, tetapi tetap dalam suatu kendali pikiran.
3. Timbul
dalam diri orang yang melakukan, tanpa tekanan atau paksaan dari orang lain.
4. Dilakukan
dengan sungguh-sungguh, bukan main-main atau sandiwara.
5. Dilakukan
seseorang karena dorongan ikhlas (karena Allah).
Perbedaan antara Akhlaq,
Etika dan Moral adalah :
1. Akhlaq
bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
2. Etika
merujuk pada pikiran manusia dan lebih banyak teori.
3. Moral
merujuk pada adab yang berlaku secara umum (banyak praktek).
Etika adalah ilmu yang
menyelidiki baik buruk dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh yang
diketahui akal dan pikiran. Sedangkan akal dan pemikiran manusia itu bersifat
nisbi (dapat dikoreksi ulang) jika ada teori kebenaran lain. Tetapi kebenaran
agama bersifat mutlak dan sepanjang masa.
Ada beberapa manfaat
dalam mempelajari Akhlaq, yaitu :
1. Dapat
menentukan perbuatan baik dan buruk.
2. Membersihkan
hati dari kotoran hawa nafsu dan amarah, serta memberi panduan kepada kita.
3. Akhlaq
dapat membersihkan diri dari dosa dan maksiat. Jika jasmaniyah kita kotor,
dapat dibersihkan dengan fiqih. Tetapi jika ruhaniyah kita kotor, dapat
dibersihkan dengan akhlaq. Dan inti dari tujuan akhlaq adalah mampu menyikapi
yang baik dan buruk dengan pedoman.
Karakteristik Akhlaq
antara lain :
1. Sumber
moral Al-Qur’an dan Sunnah (sebagai ukuran baik dan buruk).
2. Akal
dan naluri (anugrah Allah yang terbatas dan masih memerlukan wahyu).
QS.Al-Isra’ : 25
3. Faktor
kebiasaan bisa mencetak perbuatan manusia.
4. Keturunan
5. Lingkungan
6. Azm
(kemauan keras) yang bisa menggerakkan kemauan manusia.
7. Suara
hati yang selalu mengingatkan kita terhadap kebenaran dalam bertindak.
8. Pendidikan.
Jika ada suatu kebodohan, maka akan menghambat dalam perkembangan kepribadian.
Akhlaq dalam islam ada 2,
yaitu akhlaq karimah/mahmudah (akhlaq terpuji) dan akhlaq madzmumah (akhlaq
tercela). Kedua akhlaq tersebut berinduk kepada
3 kegiatan, yaitu Bijaksana (al-hikmah),
perwira (syaja’ah) dan menjada diri dari perbuatan osa dan maksiat
(iffah).
Terwujudnya akhlaq
tersebut (Mahmudah/madzmumah) dipengaruhi oleh potensi rohaniyah, yaitu Al-Aqlu
(akal dan pikiran) yang berpusat di kepala, Al-Ghodzob (amarah) berpusat di
dada dan Nafsu syahwat (dorongan seksual) yang berpusat di perut.
1. Akal
apabila digunakan dengan adil akan menimbulkan
“al-hikmah”, jika digunakan dengan berlebihan akan “menimbulkan pintar
tapi busuk”, dan jika tidak digunakan untuk berfikir maka akan menimbulkan
“dungu/idiot”.
2. Ghodzob
apabila digunakan secara adil akan menimbulkan “perwira” (mampu memanage amarah
dengan adil/sesuai dengan tempatnya, jika digunakan secara berlebihan akan
menimbulkan “membabi buta”, dan jika digunakan terlalu lemah akan menimbulkan
“jiwa pengecut”.
3. Nafsu
syahwat apabila digunakan secara adil akan “menjaga diri dari perbuatan dosa
dan maksiat”, jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan sikap
“melawan”, dan jika digunakan terlalu lemah akan menimbulkan “sikap tercela”
(tidak semangat).
3 kelompok masyarakat :
1. Masyarakat
pertanian (agriculture society), ciri-cirinya adalah :
- Hidupnya
bersumber dari alam
- Teknologinya
sederhana dan penyampaian informasi dari mulut ke mulut
- Ikatan
sosial darah dan keturunan. Berada di wilayah tertentu dan tidak
berpindah-pindah
- Masih
mengenal perdukanan dalam menangani masalah
2. Masyarakat
industri (industrical society), ciri-cirinya adalah :
- Hidupnya
dengan peralatan produksi
- Media
cetak adalah media informasinya yang sudah berkembang
- Sistem
keluarganya keluarga inti (orang tua, suami, istri, anak) tidak mengenal
keluarga besar
- Secra
psikologis, butuh manusia cerdas yang menguasai teknologi
- Berlaku
hukum kausalitas
3. Masyarakat
modern(informatical society), ciri-cirinya adalah :
- Teknologinya
bersifat pasti
- Ramalan
dalam masyarakat modern ada yang pasti dan spekulasi
- Ukuran
kekayaan adalah siapa yang menguasai banyak informasi
- Mampu
menggeser sistem kehidupan masyarakat tradisional (masyarakat informasi)
- Menciptakan
keluarga besar baru melalui media elektronik
Teknologi mempunyai
berbagai pengaruh, antara lain :
1. Menuntut
pengorbanan (nilai tambah satu sisi dan mengurangi sisi lain). Misalnya tenun
tradisional sudah tidak adakarena adanya mesin.
2. Nilai
tradisional dikorbankan demi efisiensi
3. Semua
kemajuan teknologi lebih banyak menimbulkan masalah dari pada memecahkan
masalah
4. Efek
positif tidak bisa dipisahkan dari efek negatif (berjalan seiringan)
5. Semua
penemuan teknologi mempunyai dampak yang tak terduga
Problematika teknologi
diantaranya adalah :
1. Disintegrasi
ilmu pengetahuan. Misalnya manusia dari
segi kesehatannya menimbulkan ilmu kedokteran dan akan menjadi bagian-bagian
kecil seperti spesialis mata, kandungan, THT, dst. Dan mereka hanya
memperlajari bidang masing-masing dan tidak tau yang lainnya. Kemudian ada ilmu
yang berusaha menyatukan ilmu khusus menjadi universal yaitu ilmu filsafat.
2. Muncul
split personality (kepribadian yang terpecah)
3. Penyalahgunaan
IPTEK
4. Pendangkalan
iman. Misalnya, semua permasalahan tidak bisa diatasi dengan teknologi dan
Tuhan tidak berperan sama sekali.
5. Pola
hubungan matrealistik
6. Menghalalkan
segala cara untuk memperoleh materi dan berakibat stres/prustasi
7. Kehilangan
harga diri dan skill
Contoh akhlaq terpuji,
antara lain :
As-Shidqu
(jujur), termasuk sifat Allah selain Tabligh, amanah dan Fathonah. Dampak
shidiq diantaranya adalah memperoleh kepercayaan manusia, mendapat ridho Allah,
memiliki keberanian menghadapi kenyataan, dan jujur adalah modal utama agar
diterima di masyarakat. Ciri-ciri orang jujur adalah memiliki keberanian dalam
menghadapi segala kenyataan, siap mngahadapi posisi apapun dan selalu mendapat
ridho. Kejujuran dibagi 3 yaitu, dalam perkataan (yang disampaikan benar),
dalam perbuatan, dan dalam niat. Lawan dari Shidiq adalah “kidzib”.
Sabar. Sabar adalah menahan/mengendalikan diri dalam menanggung penderitaan dari sesuatu yang tidak disenangi (dapat mnerima). Sabar adalah kedudukan yang harus dilalui seorang sufi, karena dengan sabar seseorang akan mendapat kedekatan pada Allah. Menurut Al-Ghazali sabar adalah suatu kondisi mental dalm mengendalikan nafsu atas dasar golongan agama. Sabar mempunyai 3 unsur, yaitu ili, hal, dan amal. Tingkat kesabaran ada 3, yaitu sabar menghadapi musibah, menjalani perintah dan menahan diri dari maksiat. Resiko sabar terhadap bencana akan menimpa harta, sabar terhadap kesengsaraan akan menimpa bada, sabar dalam kecemasan akan menimpa jiwa dan sabar dari perintah dan larangan akan menimpa surga dan neraka.
COMMENTS