pengertian tasawuf, karakteristik, serta perkembangannya dalam islam


Tasawuf sebagai ilmu belum ada di zaman Rasulullah, yang ada hanyalah perilaku tasawuf. Mistisisme dalam islam disebut “tasawuf”, dan orang orientalis menyebut tasawuf sebagi “sufisme”. Tujuan mistisisme adalah memperoleh hubungan langsung dengan tuhan secara dekat sedekta-dekatnya.

Ilmu tasawuf adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang merasa dekat sedekat-dekatnya dengan Allah. Sufi secara etimologi berasal dari berbagai kata, yaitu :

1.    Shoffun (shaf pertama, seperti seorang menjalankan sholat). Orang yang berada di shaf awal mendapat kemuliaan lebih besar dibanding orang yang berada di shaf belakangnya.jadi, orang sufi adalah orang-orang yang dimuliakan Allah dan mendapat pahala besar karena perbuatan yang mulia.

2.    Shofiyun (suci). Orang sufi itu orang yang disucikan atau orang-orang yang menyucikan dirinya dengan latihan yang panjang. Jadi orang sufi adalh orang yang memiliki kesucian setelah latihan panjang yang salah satunya adalah suci dari dosa dan harus taubat sehingga dirinya bisa suci dari dosa kecil dan besar.

3.    Ahlussuffah (orang-orang yang ikut pindah Nabi dari Makkah menuju Madinah). Suffah artinya pelana, karena ketika mereka pindah dengan Nabi dan meninggalkan kekayaannya, mereka hidup miskin da tidur diatas bangku dan memkai pelana sebagi bantal. Jadi, orang sufi adalah orang yang tidak mementingkandunia, miskin harta dan berhati mulia.

4.    Shuff (kain dari buru woll). Wol yang dipakai kaumsufi adalah wol yang kasar dan melambangkan bahwa mereka hidu sederhana dan miskin harta. Jadi, orang yang hidupnya sederhana tapi berhati mulia mereka menganggap dunia mengganggu kedekatannya kepada Allah SWT, oleh karea itu mereka menjauhi kehidupan dunia.

Para ahli mengemukakan bahwa ada kemungkinan sufisme terpengaruh oleh dunia luar. Yaitu :

1.    Filsafat mistik Phytagoras. Menyatakan bahwa “roh manusia bersifat kekal, keberadaannya di dunia sebagai orang terasing, badan manusia adalah penjara bagi roh dan kesenangan manusia adalah kesenangan samawi”. Untuk memperoleh kesenangan samawi seseorag harus meninggalkan materi sehingga ajaran ini mengajarkan untuk meninggalkan dunia agar mendapat kesenangan akhirat (zuhud).

2.    Pengaruh kristen. Ajaran kristen ada yang mengajarkan mengasingkan diri.  Dimungkinkan ada pengaruh faham kristen karena dulu ada pendeta atau rahib-rahib yang mngasingkan diri dan menolong orang-orang yang membutuhkan.

3.    Pengaruh ajaran budha “Paham Nirwana”. Untuk mencapai nirwana seseorang harus meninggalkan dunia dan merenung untuk mendapat nirwana. Dalam islam, ada al-fana’ yang sama dengan nirwana dalam ajaran budha.

Menurut teori lain, tasawuf tidak dipengaruhi pengaruh dari luar islam. Tapi tumbuh dari islam sendiri tanpa adanya pengaruh. Dalam Al-Qur’an ada petunjuk agar manusia mendekatkan diri kepada Allah, yaitu dalam  :         

QS. Al-Baqarah : 186 yang artinya “Allah dekat dengan manusia dan akan mengabulkan seluruh do’a yang diminta”. Kemudian manusia mencari cara agar dekat dengan Allah dan Rasulnya, maka muncullah ilmu tasawuf.

Tasawuf harus sejalandengan syari’at, karena kembali pada tujuan awal dan harus sesuai dengan ajaran Allah. Ilmu tasawuf berpangkal dari pengalaman rohani dan tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Kesulitan dalam pendefinisian Tasawuf antara lain disebabkan karena :

1.    Tasawuf adalah pengalaman intuitif dan subjektif
2.    Kesejarahan tasawuf melalui berbagai macam segmen dan dalam kawasan kultur yang bervariasi
3.    Dalam setiap fase dan kultur hanya menampilkan sebagian dari unsur-unsurnya saja, sehingga penampilannya tidak bisa utuh dalam kondisi waktu dan ruang yang sama.

Ibrahim Basuni mengelompokkan tasawuf menjadi 3, yaitu :

1.    Al-Bidayah (permulaan).
2.    Mujahadah (usaha). Berusaha dengan amalan zikir dan latihan keras yang bertujuan agar berjumpa dengan Allah SWT. Jadi, tasawuf adalah usaha yang sungguh-sungguh agar bisa sedekat mungkin dengan Allah SWT. Dan orang tasawuf jika beribadah tidak memperhatikan yang sunnah dan wajib.
3.    Al-Madzaqat (apa yang dialami dan dirasakan seseorang saat berada di dekat Allah, apakah merasakan kehadiran Allah dalam hatinya atau tidak). Jadi, tasawuf adalah (ilmu ma’rifatillah) ilmu tentang hakikat realitas yang terbuka bagi seorang sufi.

Karakteristik dan Mistisisme Tasawuf :

1.    Tasawuf dari berbagai aliran mempunyai obsesi kebahagiaan spirituaal abadi dan hati nurani selalu berkata baik.

2.    Tasawuf merupakan pengetahuan langsung yang diperoleh secara cepat dari Allah sehingga ketika mendapat itu akan terbuka realitas kebenaran. Jadi, tasawuf adalah terbukanya sebuah tabir sehingga merasakan realitas sebenarnya.

3.    Perjalanan sufi untuk peningkatan kualitas moral (pemurnian jiwa yang berkelanjutan). Jadi, tasawuf adalah pengungkapan kata simbolis dengan pengungkapan rohaninya. Dan kata itu mempunyai makna ganda, ungkapan itu namanya “sathohat”

Perkembangan dunia tasawuf. Tasawuf sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW, tetapi belum menjadi ilmu. Tasawuf mulai dikenal sejak akhir abad ke II hijriyah, hal itu bermulasejak para asketis hidup di masjid nabawi. Dulu, orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah hidupnya diserambi masjid yang bertujuan untuk beribadah kepada Allah dengan mengembangkan kehidupan rohaniyah (mengabaikan kehidupan duniawi). 

Pola hidup saleh ini merupakan awal dari pertumbuhan tasawuf yang kemudian berkembang dengan cepat. Nfase ini namanya fase asketisme, yang ditandai dengan munculnya individu-individu yang mendekatkan diri meninggalkan kehidupa dunia, fase ini berjalan sampai abadke II hijriyah.

Pada abad ke III hijriyah, muncul fase sufisme yang ditandai dengan peralihan sebutan zahid menjadi sufi. Pada fase ini, mereka membincangkan “apa jiwa yang bersih itu?” sehingga mereka tau cara untuk membersihkan jiwa. “apa itu moral dan bagaimana cara membersihkannya?” “membicarakan tentang teori-teori tentang tasawuf?” mereka mulai maju. “membicarakan tentang tingkat teritinggi dan metodenya seperti ma’rifat sampai fana’ dan ittihad”. Fase ini ditandai dengan munculnya ilmu baru dalam islam. Tokoh-tokoh yang muncul dalam fase ini adalah Al-Muhasibi.

Perkembangan tasawuf di dorong 3 faktor yang mewarnai tipologi aliran tasawuf, yaitu :

1.    Corak hidup rofan (mewah). Pada masa itu bangsawan hidup glamor dengan cara etis agar hidup sederhana dan pendalaman hidup spiritual. Tokoh saat itu adalah Hasan Al-Bashri dan dialah orang yang mengajarkan doktrin zuhud, khouf dan raja’.

2.    Timbulnya sikap apatis sebagai reaksi terhadap kelompok radikal/khawarij